5 Januari 2014

Asal-Usul Hamster

Aditya Wijang P | 19.31 |
Hamster adalah hewan menyusui (mamalia) yang termasuk ke dalam ordo binatang pengerat rodentia seperti halnya kelinci, marmut, dan tikus. Kata “hamster” berasal dari bahasa Jerman “hamstern” yang berarti menimbun. Orang - terutama di Indonesia - sering salah menyebut hamster sebagai tikus atau marmut. Tentu saja ini salah, karena mereka jelas berbeda. Dibandingkan tikus, hamster memiliki bentuk tubuh yang lebih bulat, berbulu (tikus itu nyaris tidak punya bulu karena tipis), memiliki aneka warna bulu, serta ekor pendek dan tertutup bulu. Dibandingkan marmut, jelas hamster memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kecil.

Hamster liar hidup di daerah panas Asia Tengah. Untuk menghindari suhu yang panas pada siang hari, hamster hidup dengan menggali lubang dan mereka termasuk ke dalam hewan nokturnal (beraktivitas pada malam hari). Pada sore dan malam hari ketika udara mulai dingin, mereka mencari makanan dan dapat berjalan hingga 8 mil dalam semalam. Mereka menyimpan makanan pada kantung pipi dan kembali ke lubangnya untuk menyimpan makanannya di tempat penyimpanan makanan. Mereka dapat membawa makanan di kantung pipinya hingga setengah berat badannya.

Berikut ini adalah taksonomi pada hamster :


Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Rodentia
Sub-Ordo: Myomorpha
Superfamili: Muroidea
Famili: Cricetidae


Subfamili: Cricetinae
Fischer de Waldheim, 1817

Hamster bukanlah binatang asli dari negri ini (Indonesia). Kebanyakan hamster berasal dari daerah sub-tropis sebelah utara, terutama sekitar Rusia, Mongolia, Cina bagian utara, dan Siria. Ada banyak ragam hamster di dunia. Tetapi, Hanya ada 4 jenis hamster yang umum dipelihara di Indonesia, yakni Hamster Siria, Hamster Campbell, Hamster Winter White, dan Hamster Roborovski. Ada beberapa orang yang menyebut Hamster Cina. Hamster ini tidak populer di Indonesia dikarenakan proses pemeliharaannya yang tidak mudah, serta perkembangbiakannya yang relatif sulit.

Awalnya hamster itu sering digunakan sebagai binatang media percobaan di laboratorium. Seiring berjalannya waktu, hamster mulai dikenal sebagai binatang peliharaan. Wajah hamster yang lucu dan menggemaskan membuat banyak orang terpikat. Selain itu, memelihara hamster juga memerlukan usaha yang sangat minimal. Pemilik hamster cukup menyediakan aquarium, serbuk kayu untuk media tidur dan penyerap kotoran, botol minum, serta makanan yang memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan gizi hamster. 
Tidak semua jenis hamster mudah dipelihara. Pengetahuan dalam memelihara suatu hamster itu mutlak diperlukan. Beberapa jenis hamster, seperti Campbell mengenali lingkungannya dengan mencicipi (menggigit) untuk orang yang belum paham betul dengan Campbell, bisa dipastikan akan sering digigit. Gigitan hamster tidaklah berbahaya, walaupun seringkali mengakibatkan tangan berdarah.


Sumber : http://cunizaoldyeck.blogspot.com/2012/01/asal-usul-sihamster.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search